Possitive Mental Attitude
Do what you love as long as it’s positive, don’t forget about GOD . . . .Keep smiling.

Senin, 11 Oktober 2010

HARAPAN ADALAH PENGINDAH DAN PENGUAT

Kita tidak mungkin bertenaga jika kita tidak memiliki harapan yang baik mengenai apa yang mungkin kita capai di masa depan.

Mungkin itu yang menjelaskan mengapa orang yang tidak menetapkan harapan yang baik di hatinya, menjadi mudah letih badannya, dan mudah patah hatinya.

Dia yang berhati hampa dari harapan, akan merasa bahwa keberhasilan adalah hak untuk yang terlahir dalam keberuntungan, bahwa keberhasilan adalah hak bagi mereka yang tiba-tiba pandai, hak bagi yang tiba-tiba dapat undian, atau keberuntungan bagi yang tiba-tiba dibantu dengan mudah dan tanpa syarat.

Pernahkah Anda mendengar orang yang mengkritik nasehat yang baik baginya, karena dia mensyaratkan bahwa sang penasehat harus pernah se-miskin dirinya?

Mungkin dia melihat semua orang kaya, sebagai yang tiba-tiba kaya; dan yang miskin akan selalu miskin.

Padahal,


" Kemiskinan adalah pendidik yang terbaik "

Keadaan apakah yang lebih mendidikkan penghematan, yang memaksakan kreatifitas, yang meramahkan pendekatan, yang mengkhusukkan doa, yang menyungguhkan upaya, dan yang mendalamkan kesyukuran?

Dengannya,


Kemiskinan yang disyukuri sebagai pelajaran, yang diikhlaskan sebagai pensahaja diri, dan digunakan sebagai pengutuh kesungguhan kerja, akan menjadikan kita pribadi yang anggun dalam kekayaan.


HARAPAN ADALAH PENGINDAH DAN PENGUAT


Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.

Harapan …

Alangkah mulia Tuhan yang menciptakan harapan sebagai penghubung yang nyata antara jiwa kita dengan-Nya.

Marilah kita tetapkan di hati baik kita, bahwa …

Sesedikit dan sekecil apa pun sebuah harapan itu, ia tetap sebuah harapan.

Karena,

Tidak ada keberhasilan sebesar apa pun yang tidak bisa dicapai melalui harapan, walau sekecil apa pun harapan itu.

Maka, sebetulnya …

Harapan adalah penghubung antara sepedih-pedihnya keadaan dengan seindah-indahnya kesyukuran.

...........


Sahabat saya yang baik hatinya,

Harapan di hati baik Anda itu, adalah pengindah doa-doa Anda, pengindah wajah Anda, pengindah suara Anda, dan pengindah sentuhan Anda.

Harapan di hati teguh Anda itu, adalah penguat kesungguhan Anda, penguat pendapat Anda, penguat permintaan Anda, dan penguat upaya Anda.

Harapan di hati utuh Anda itu, adalah pengindah pribadi Anda, dan penguat peran Anda bagi kebaikan sesama.

Harapan di hati mulia Anda itu,
adalah yang menjadikan Anda kekasih Tuhan
yang dibebaskan dari kesalahan-kesalahan masa lalunya,
yang dijaga dalam perjalanan yang lurus,
yang dikuatkan untuk melakukan yang tidak biasanya mampu dilakukan oleh orang lain,
yang dimudahkan untuk merampungkan tugas-tugas besar,
yang disahabatkan dalam pergaulan dengan calon-calon penghuni surga,
dan yang ditata keindahan kehidupannya di dunia –
sebagai awalan rasa dari kehidupannya di surga.

Amien …

Maha Suci Tuhan yang meluluhkan hati yang kaku.
Maha Penyayang Tuhan yang menghaluskan hati yang kasar.
Maha Pengasih Tuhan yang melembutkan hati yang pemarah.
Maha Pemaaf Tuhan yang menjernihkan hati yang kusam.
dan
Maha Mulia Tuhan yang membangkitkan jiwa yang putus asa.

Dan semoga kita menjadi jiwa-jiwa yang diutamakan penyelamatannya,
karena keikhlasan kita untuk tetap berharap kepada Tuhan.

JALAN YANG ANDA PILIH, MENENTUKAN YANG ANDA TEMUKAN


Ada sebuah pepatah Afrika yang menyatakan bahwa,

Tidak akan ada bekas-bekas sapi di mana sapi tidak lewat.

Sehingga, seseorang yang memilih jalan yang tidak berisi kebaikan, hanya akan menemukan kegelisahan dan kegusaran dalam kehidupan yang hampa dari kebaikan.

Sehingga, dia yang memilih pekerjaan yang tidak menghargai karyawannya, hanya akan mengeluhkan rendahnya bayaran dan penghargaan, walau seperti apa pun baiknya dia bekerja dan mengabdi.

Sehingga, orang yang mengeluhkan hasil dan penghargaan yang diterima dari pekerjaannya, harus memeriksa ketepatan pilihan pekerjaannya, dan berlaku tegas memperbarui pilihannya – jika itu yang harus dilakukannya.

Sehingga, orang yang merasa tidak tumbuh dan menjadi semakin jauh dari kedamaian di dalam pergaulannya, harus dengan tegas mengeluarkan dirinya dari pergaulan-pergaulan yang tidak menjadikannya lebih baik, lebih kuat, dan lebih mampu.

Marilah kita ikhlaskan diri untuk menerima, bahwa

Yang kita temukan, hanya sesuai dengan jalan yang kita pilih.

………..

Sahabat-sahabat saya yang hatinya baik,

Sebagian dari kita sudah berada dalam perjalanan yang tepat, sehingga yang ditemuinya dan yang didapatkannya adalah hadiah-hadiah baik bagi mereka yang memilih berada dalam perjalanan yang baik.

Tetapi, tidak sedikit dari kita yang sedang mengeluhkan kecilnya penghargaan kehidupan, dan kurangnya kekuatan yang dimilikinya untuk membangun sebuah kehidupan yang mampu dan damai.

Jika saja kita bersedia untuk berpikir sederhana, kita akan segera mengenali bahwa

Kita tidak akan menemukan yang kita idamkan, jika kita bekerja dan berjalan di jalan yang tidak menyediakan yang kita idamkan.

Ingatlah, bahwa

Jalan idaman adalah jalan tersedianya idaman.

Yang selain itu adalah jalan yang berisi keluhan mengenai tidak adanya imbalan yang sesuai untuk tenaga dan waktu yang kita sumbangkan.

Maka marilah kita ikhlas menerima, bahwa

Jalan yang Anda pilih, sangat menentukan apa yang Anda temukan dalam perjalanan itu.

Maka pilihlah jalan yang di dalamnya terletak hadiah-hadiah bagi upaya-upaya baik Anda. Beranikanlah diri Anda.

Tuhan adalah pemangku dari semua ragu dan takut di hati Anda.

Dengannya, bertindaklah berani dalam ketakutan Anda.

Karena, keberanian adalah penunjuk tingkat iman.

Kamis, 07 Oktober 2010

KETEGASAN ADALAH KASIH SAYANG YANG KUAT


Sahabat saya yang baik hatinya,

Marilah kita berhati-hati dan bersikap tegas terhadap daya tarik dari kesenangan-kesenangan sementara. Karena, kesenangan sementara berperan menarik perhatian, merampas waktu, dan memboroskan tenaga kita untuk hal-hal yang tidak akan menjadikan kita lebih mampu.

Jutaan orang di dunia, setiap tahun, menjadi lebih tua tanpa menjadi lebih mampu – karena mendahulukan kesenangan-kesenangan sementara. Dan Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan kepada mereka sebuah tanda, yaitu ketidak-damaian.

Ketidak-damaian adalah tanda penuh kasih yang secara khusus ditujukan kepada jiwa-jiwa baik yang sedang mendahulukan kesenangan sementara.

Dan kepada kita, orang tua dan pendidik yang super,
semakin besar keyakinan kita atas kebenaran yang kita nasehatkan, harus semakin tinggi kualitas kesabaran kita.

Karena sesungguhnya, dalam menasehatkan yang baik – tugas kita bukanlah untuk menjamin terjadinya perubahan kepada yang membutuhkan perbaikan, tetapi apakah kita telah berupaya menjadi penyampai nasehat dengan cara yang se-pengasih mungkin.


Perubahan kualitas hidup seseorang sepenuhnya adalah hak Tuhan.

Jika keluhan kita penuh berisi ketidak-nyamanan, kekurangan, kesulitan, dan keterbatasan dalam hidup – akan indah sekali jika kita menengadahkan wajah, membuka telapak tangan, dan melamatkan ratapan hati kita ke langit – ke arah kerajaan langit yang sistem pemerintahannya di tata dalam keterhubungan langsung antara setiap jiwa dengan Tuhan-nya Yang Maha Berkuasa.

Ya ..., langsung - antara satu jiwa dengan Tuhan-nya.

Dan,

Untuk setiap jiwa yang sedih, Tuhan Yang Maha Mendengar sedang menanti ketulusan keluhannya, yang termasuk mengakui perannya sendiri dalam mendekatkan dirinya dengan yang menyedihkannya.

Untuk setiap jiwa yang merasa diperlakukan tidak adil, Tuhan Yang Maha Adil sedang menanti pengertiannya untuk ikhlas menerima keadaan yang diijinkan oleh Tuhan untuk terjadi, dan juga berlaku adil kepada sesama dan kepada Tuhan.

Untuk setiap jiwa yang marah, Tuhan Yang Maha Perkasa sedang menanti keterbukaannya bahwa kemarahannya adalah tenaga yang harus digunakan untuk memindahkan dirinya sendiri dari sikap-sikap dan cara-cara yang memarahkan, dan naik kelas ke keadaan-keadaan yang lebih baik.

Untuk setiap jiwa yang pedih karena perendahan oleh orang lain, Tuhan Yang Maha Memuliakan akan menemaninya dalam perjalanan tenggelam dalam kesedihannya, menemuinya di dasar kesedihannya, dan dengan penuh kasih akan menyisipkan kekuatan yang magis kedalam pikiran, hati, dan otot-ototnya untuk bangkit dan menghadapi perendahan dengan gagah berani - sebagai jiwa yang berhak bagi kemuliaan, yang menyandarkan harapannya bagi kemuliaan diri hanya kepada Tuhan Yang Maha Mulia.

Dan untuk setiap jiwa yang hampir menyerah, Tuhan Yang Maha Penolong akan mendekatkan telinga dari jiwa yang hampir menyerah itu kepada suara-suara yang menasehati, menampilkan teladan baik bagi penglihatannya, dan memasukkannya kedalam pergaulan dengan orang-orang yang menyabarkan diri dan kemudian dimuliakan karena kesabarannya.

Jumat, 01 Oktober 2010

TIGA HAL YANG MENGAJAIBKAN KEHIDUPAN

Saya memohon untuk jangan pernah lupakan yang ini ya?,
sebagaimana telah ber-abad-abad diajarkan untuk keluhuran pribadi kita,
bahwa:


Wanita-wanita yang baik, adalah untuk lelaki-lelaki yang baik.
Lelaki-lelaki yang baik, adalah untuk wanita-wanita yang baik.

Sehingga, jika  mengidamkan pasangan hidup yang baik di masa depan, jadilah pribadi-pribadi yang baik.

Janganlah mengharapkan seorang pasangan yang ideal, dengan kebiasaan malas, menunda, dan mengeluh – yang menjadikan kita pribadi yang tidak ditengok oleh wanita atau lelaki yang baik.

Jika ada yang Anda keluhkan dari pasangan atau kekasih Anda, upayakanlah lebih dahulu – memperbaiki diri. Janganlah menuntut perbaikan pada orang lain, sebelum Anda memulainya sendiri.

Janganlah menunggu pasangan Anda untuk belaku lebih mesra, sebelum Anda bersedia untuk berlaku mesra.

Kemesraan bukanlah tanda kelemahan.

Kemesraan adalah kesediaan hati dari pribadi-pribadi yang besar, untuk memuliakan jiwa-jiwa penting dalam kehidupannya.

Dan seperti semua kualitas, kemesraan harus dimulai, dilatih, ditumbuhkan, dan dipelihara.

Apakah Anda pernah melihat pribadi-pribadi besar yang tidak mesra kepada pasangannya?

Hanya pribadi yang besar, yang hatinya mampu menjadi pelabuhan bagi semua ekspresi dari kasih sayangnya.

………..


“Tiga hal yang mengajaibkan kehidupan adalah:
kejujuran, kerja keras, dan upaya bagi kebaikan sesama.”

Kualitas hidup kita berbanding lurus dengan kualitas dari
keterlibatan kita dalam pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

Kita hanya akan merasa pantas menginginkan sesuatu yang besar,
jika kita bekerja lebih jujur, lebih keras, dan lebih tulus
mengupayakan kebaikan bagi sesama.

Ada kepantasan bagi segala sesuatu.
Bahkan untuk berharap pun, kita harus memantaskan diri.

Sulit bagi kita untuk mengharapkan sesuatu
yang tidak kita upayakan.

………..